SITUS RESMI JUDI ONLINE, AGEN POKER UANG ASLI, AGEN DOMINO UANG ASLI, POKER ONLINE UANG ASLI, DOMINO ONLINE UANG ASLI
SITUS RESMI JUDI ONLINE, AGEN POKER UANG ASLI, AGEN DOMINO UANG ASLI, POKER ONLINE UANG ASLI, DOMINO ONLINE UANG ASLI
SITUS RESMI JUDI ONLINE, AGEN POKER UANG ASLI, AGEN DOMINO UANG ASLI, POKER ONLINE UANG ASLI, DOMINO ONLINE UANG ASLI

Ngentot Dengan Pembantuku Ketika Anaknya Sedang Nonton TV


SpecialisMovie | Nonton Film Movie Online Baru Bersubtitle Indonesia - Dendamkah dia padaku, bisa saja tiba2 orang sekampung muncul mendatangiku dengan tuduhan cabul atas laporan darinya. Hhhh..sudah terjadi, yang nanti urusan nanti. Aku pergi kerja agak telat keesokan harinya, aku sengaja menunggu mbak Juminten datang, memastikan bahwa kekawatiranku tidak terjadi.

SITUS RESMI JUDI ONLINE



Jam 8 mbak Juminten tiba, perasaanku tidak karuan ketika dia membuka pintu depan. “Loh belum kerja den?” Tanyanya, wajah itu terlihat datar, malah ada senyuman kecil menghias bibirnya. “Ini dah mau jalan mbak, sengaja nunggu mbak dateng..” Jawabku berusaha tenang. “Hehe..kenapa, takut saya gak bakal dateng lagi ya?” Tertawanya membuatku lega.

“Iya mbak..takut aja, …mm..” “Mm.. Apa den..?” Lanjutnya sambil masih berdiri di depanku. “Maaf yang kmaren mbak…” Jawabku. “…..ya ndak papa den…mmm..yo wis..lupain aja..” Serunya, dia melangkah ke dapur tanpa menunggu reaksiku selanjutnya. Yah sudahlah, yang jelas tidak akan ada masalah, dia sudah menerima perlakuanku kemarin. Aku segera berlalu menuju kantor. Hari2 selanjutnya berlangsung normal, kami hanya bertemu di akhir pekan, tidak ada bahasan lagi soal peristiwa itu. Mbak Juminten tetap melakukan pekerjaanya dengan baik. Kami hanya sesekali mengobrol basa basi.

Satu bulan berlalu, aku mulai melupakan peristiwa itu. Kerjaanku makin banyak mendekati akhir tahun. Aku juga makin sering menghabiskan waktu di luar bersama teman2 di akhir pekan. Hingga pada suatu pagi di hari sabtu aku terbangun dan terjebak dalam lamunan tentang mbak Juminten. Malam itu aku mimpi erotis, dengan mbak Juminten, cairan sperma itu sebagian telah mengering memenuhi celana dalamku. Dalam mimpi itu aku menggauli mbak Juminten dari belakang, bongkahan pantat itu terpapar jelas dalam penglihatanku. Damn it, kenapa hal ini kembali menggangguku. Jam 9 pagi, wanita itu telah datang seperti biasanya.

Aku baru saja selesai mandi dan tengah bersiap utk sarapan. ” Dah sarapan mbak? Ayo ini saya tadi beli dua bungkus nasi uduknya, satu untuk mbak..” ujarku sambil tersenyum ramah. “Makasih den..nanti aja, mbak mau beres2 cucian pakaian dulu..” Jawabnya. “Santai aja dulu..temenin saya sarapan dulu..” Ntah kenapa pagi itu aku agresif. “Nggih den, sebentar ambil piring dan sendok dulu..” Jawabnya seraya melangkah ke dapur. Aku melihat tubuhnya dari belakang, rok merah sepanjang bawah betis itu cukup jelas mencetak lekukan pinggul, pantat dan pahanya. My gosh, darahku berdesir, mimpi semalam membuat hayalanku makin parah.


Otaku segera bereaksi, mencari jalan pintas, berandai2 seandainya hari ini aku kembali bisa memperdayainya. Aku segera menepis pikiran buruk itu. Mbak Juminten telah kembali, duduk bersebarangan di depanku dan telah bersiap untuk makan. “Gimana kabar orang rumah mbak, sehat semua?” Tanyaku basa basi. “Sehat den…” Jawabnya santai. “Anaknya kapan mulai sekolah mbak, tahun depan?” “Iya den, rencana tahun depan..mudah-mudahan rejekinya lancar..” “Yaa selagi saya di sini tetep aja kerja di sini mbak.. kalo mbak mau tambahan, mungkin coba mulai masak katering untuk anak2 sini, kemaren ada obrolan kita di sini soal itu.

Pada bosen katanya makan masakan luar, lebih boros juga…” Lanjutku. “Wahh bagus tu den.. tapi perlu modal, ibu mertua saya pinter masak..” Jawabnya semangat. “Gampang soal modal, nanti saya pinjemin.. kalo mau mulai depan mbak..nanti saya tawarin temen2 saya..” “Gak enak kalo dipinjemin melulu, kasian den Agus..” Jawabnya. “Yaa kalo utk bisnis kenapa gak mbak, sama2 bantu.. saya juga nanti minta harga diskon dong..hehe..” Jawabku. “Hehe..untuk den Agus gratis aja.. lha uangnya kan dari aden juga..” “Yaa gak boleh gitu mbak, bisnis tetep bisnis..”Jawabku. “Duh saya makin banyak utang budi dong den..”Lanjutnya. “Jgn berpikir gitu..saling bantu wajar aja mbak..” “Yo wis, nanti tak bilangin sama ibu mertua, dia pasti seneng..” “Iya mudah-mudahan jalan mbak..semangat yang penting..”Jawabku.

Obrolan pagi itu terasa menyenangkan, sepertinya dia benar2 melupakan kejahatanku waktu itu. Aku merasa lega, walau dalam hati aku menginginkan kehangatanya lagi. Pasti nanti ada jalannya, sabar aja, setan itu kembali membisiki. Minggu pagi, keesokan harinya, mbak Juminten datang membawa anak perempuanya ke rumah. “Maaf yaa den, si Rini saya bawa, mbahnya tadi pagi dijemput ipar saya ke Solo, mau ada acara kawinan sodaranya.” “Yaa gak papa mbak, biar dia bisa maen di sini, hei apa kabar cantik..” Seruku sambil tersenyum ramah kepada anaknya. Bocah itu tersipu dan bersembunyi dibalik kaki ibunya. “Saya mau jalan dulu ya mbak, ada acara kawinan anak kantor..siang baru pulang..” “Nggih den….monggo..” Jawabnya.

SITUS POKER UANG ASLI


Aku segera berlalu, mbak Juminten terlihat manis pagi ini, rambutnya terurai ikal menjuntai ke bahu. Paduan kaos biru dan celana jeans ketatnya itu membuatnya terlihat lebih muda. Well..well..well..kapan kita bisa bisa berdua di kamar lagi mbak, ucapku dalam hati. Hujan turun dengan lebatnya sesampainya aku kembali di rumah. Sebagian kemeja dan celanaku telah basah kuyup. “Waah keujanan den.. ini dipake handuknya dulu, nanti mbak bikinin aer panas..” Serunya ketika membuka pintu. “Makasih mbak..” Aku langsung berlalu ke kamar, mengelap kepala dan tubuhku dengan handuk dan mengganti pakaian. “Rini kemana mbak, kok sepi..” Ujarku ketika duduk diruang tamu. ” Barusan tidur di kamar belakang den.. sudah kenyang tidur dia.. wah..kenceng ya angin nya..”Jawab nya.

“Iya mbak, sudah lama juga gak turun ujan..” “Ini mbak bikinin teh anget pake jahe den..diminum..” Lanjutnya. ” mantep nih..makasih mbak..” Jawabku sambil menerima cangkir dari tangan nya. Teh itu tidak terlalu lama mengepul, udara dingin perkebunan ini membuatnya segera tidak begitu panas lagi. Udara diluar gelap seperti senja. Angin menerpa atap seng,menimbulkan suara berisik. “Masih sibuk mbak, santai aja dulu duduk2 di sini..” Ujarku melihatnya mondar mandir. “Iya den, sebentar mau mindahin air panas ke termos..” Jawabnya. Tak lama dia menghampiriku dengan membawa sepiring biskuit dan teh untuk dirinya.

Kami belum memulai obrolan. Aku masih sibuk membalas sms teman2ku. “Mbak gimana kabarnya, urusan yang dulu itu sudah selesai..” Ujarku memulai pembicaraan. Dia sedikit terusik dengan pertanyaanku. “Sudah den.. mbak sudah kapok gak mau lagi maen gituan.. gak ada gunanya..” Jawabnya. “Hehe..iya mbak, ngapain juga.. dikerjain bandar aja kalo togel sih..” Jawabku tersenyum. “Uangnya nanti pelan2 mbak angsur yaa den..maaf..” Lanjutnya. “Gak papa mbak, santai aja, nanti klo kateringnya lancar mbak bisa dapet tambahan..tenang aja..” Jawabku. “Makasih den..” Kami kembali terdiam. Tiba2 aku tergelitik untuk bertanya tentang peristiwa dulu itu. Sedikit ragu jika itu membuatnya tidak nyaman tapi kalimat itu mengalir tanpa bisa kutahan.


“Mbak..maaf boleh saya nanya..” “Boleh den..mo nanya apa..”Jawabnya. “Yang kemaren itu.. mbak gak marah dengan saya ?” Lanjutku. Dia terdiam beberapa saat, aura wajahnya berubah. “Mmm..mbak ikhlas kok den.. salah mbak juga.. sudahlah gak papa..” jawabnya pelan sambil mengalihkan pandangan ke arah jendela. “Boleh nanya lagi mbak..” Lanjutku. “Monggo den..” “Apa yang mbak rasa waktu itu,..mm..waktu di kamar..” kalimatku makin menjebak. “….mmmm…gimana ya.. gak tau den..” Jawabnya, wajahnya terlihat canggung. ” Sakit..atau jijik mbak..” “Jijik kenapa..sakit sih iya..” Jawabnya pelan. “..aden kok bisa begitu waktu itu.. mbak ini jauh lebih tua..kok bisa..” Lanjutnya.

” ..nafsu laki2 mbak..liar..kadang gak bisa kontrol..”Jawabku. “Soal tua sih gak jadi soal..jujur aja, mbak masih menarik kok..”Lanjutku makin berani. “Menarik apanya..aden masih muda..cari pacar yang muda, cantik..gak susah..”Jawabnya. “…well..saya masih belum tertarik untuk pacaran lagi mbak..” ” Apa yang aden pikir semenjak kejadian itu soal mbak..” Tanyanya kembali. ” Maksudnya..?” “Yaa apa aden pikir mbak ini jadi perempuan gimanaa gitu di pandangan den agus..” “Saya nyesel sesudahnya mbak, gak tega bikin mbak gitu..yaa selanjutnya saya masih respek kok sama mbak..”Jawabku. “..mbak juga nyesel..” ” tapi kalo boleh jujur..maaf yaaa mbak..”

“Apa den..ngomong aja..” Jawabnya penasaran. “.. Saya pengen ngulangin lagi.. saya tau itu gak mungkin.. maaf yaa mbak..” Suaraku sedikit bergetar, jantungku berdetak cepat. “….mmm…apa yang aden cari.. mbak seperti ini, perempuan kampung, gak cantik.. dah tua lagi..” Wajahnya lekat2 menatapku. ” ..masih tetep menarik kok mbak.. saya masih suka inget2 kejadian itu..” Jawabku. Mbak Juminten tersenyum tipis, aku penasaran apa yang ada dalam pikiranya. “Apa yang aden inget waktu kejadian itu..” Ujarnya. “Yaa indah mbak.. malem sabtu kemaren saya sempet mimpiin mbak gituan sama saya..sorry..” Jawabku.

“hehe..aden masih muda, wajar kalo pikiran ke arah itunya masih kuat, jadi..” “Sekarang juga lagi mikirin itu mbak..” Aku memotong kalimatnya. “..hmm…yaaa mbak berat hati untuk begitu lagi.. takut den..” Jawabnya. “Kalo saya minta tolong supaya mbak gak takut lagi gimana.. ”Responku mencecar pikiran nya. “Yaaaa..gimana den..gak usah de.. yang sudah yaa sudah..” Jawabnya. Aku paham dia tengah dilanda kebingungan, di satu sisi dia segan menepis godaanku, di sisi lain dia tidak ingin terjerembab dalam perzinahan bersamaku lagi. Aku menggeserkan dudukku mendekat. Tanganku memegang jemari tangan nya. Wanita ini terkesiap dengan kenekatanku.

SITUS DOMINO UANG ASLI


“Mbak..gak perlu takut..mbak bisa minta apa aja dari saya..” Ujarku sambil menatap kedua matanya lekat2. ” Jangan den..dosa….” Jawabnya ketakutan. Tapi dia sudah terlambat, ciuman bibirku telah mendarat di bibirnya. Aku memagut2 bibir itu pelan. Wajahnya pucat pasi.. antara kaget dan bingung dengan apa yang dia tengah rasa. Aku kembali menciumi wajahnya, bibir kami kembali bertemu, tanganku telah melingkar dengan manis di lehernya. Dia hanya terdiam.. tanpa reaksi. Tidak ada penolakan, aku makin berani merapatkan tubuhku. Kali ini tidak hanya bibir dan sekitar wajahnya, ciumanku mendarat di leher dan belakang telinganya.

Mbak Juminten bergidik, tubuhnya merinding. Mendung semakin gelap diluar, petir sesekali menggelegar diiringi deru angin kencang. Aku berdiri, kedua tanganku menggapai tangan nya, menariknya keatas kemudian membawanya melangkah mengikutiku, ke arah kamar… Mbak Juminten sama sekali tidak bereaksi, dia kikuk mengikuti langkahku. Wajahnya takut2 melihatku ketika pintu kamar itu tertutup rapat. Ruangan kamar cukup gelap, hanya sebagian tubuh atas kami yang terlihat jelas. Tidak perlu lagi berkata2, segera tuntaskan apa yang ada dalam hati. Aku membimbingnya untuk berbaring diranjang. Wajahnya menatapiku tanpa henti, menanti kejutan2 selanjutnya. Aku kembali menciumi bibir itu, tidak ada balasan berarti darinya.

Seluruh leher dan bagian dadanya yang tertutup kaos itu habis ku kecup. Nafas mbak Juminten terdengar menderu. Tidak perlu lagi basa basi, aku segera melepas habis pakaian yang dikenakan nya. Hanya tertinggal bra dan celana dalam lusuh itu menutupi. Tubuhku pun telah hampir telanjang, pakaianku berserakan di lantai. Aku langsung menindih tubuhnya. Mbak Juminten mendesah, jantungnya terdengar cepat berdetak di telingaku, mulutku tengah puas mencium dan menggigit2 payudaranya yang lumayan besar. Kulit kami saling menempel, bulu2 diperutku mungkin membuatnya makin merinding. Tanganku telah kesana kemari meraba tubuhnya, jemariku lincah menggosok2 sekitar selangkanganya.


Penisku telah sedari tadi diruang tamu mengacung keras, diranjang ini dia semakin garang menempel dan kadang2 menggesek tepat ditengah2 selangkangan mbak Juminten. Dia makin terbuai oleh rangsangan dariku. Wanita ini siap sedia untukku hari ini, aku sangat beruntung. Akhirnya kami sudah sama2 siap tempur. Vagina nya sudah terkuak lebar dan basah. Permainan lidahku tadi di situ telah membuatnya tanpa sungkan2 merintih dan mencengkram erat kepalaku. Pahanya terkulai lebar ke samping, aku sudah bersiap menusuk. Sedikit demi sedikit batang itu terbenam diiringi dengan rintihan mbak juminten dan desis yang keluar dari mulutku.

Kami berpelukan erat ketika penis itu telah berhasil menyentuh dasar vaginanya. Oh my gosh, nikmat sekali. Kami kembali berpagutan, pelan2 aku menarik ulur selangkanganku. Mbak Juminten hingga memeluk pantatku merasakan sensasi itu. “Nikmatilah mbak, nikmati yang sudah lama tidak kamu rasakan. Usiaku memang terlalu muda untukmu, tapi aku sanggup memberimu kepuasan,” ujarku dalam hati. Aku ingin menikmati moment ini lebih lama, aku mengaduk2 kewanitaan nya perlahan dan lembut. Suasana begitu romantis. “Uhh..uhh..shhh..hhhh…” Mbak Juminten mendesah setiap kali aku menusuk selangkanganya.

Tangan nya lembut memeluk punggungku. Kami terus berpagutan, pantatku meliuk2 menghantam. Makin lama gerakanku makin cepat. Tenagaku seperti tidak habis membawanya pada kenikmatan. Mungkin lebih dari 15 menit berlangsung, mbak Juminten mulai kewalahan. Jepitan pahanya makin kuat sementara pantatnya tidak henti bergerak ke atas menyambut penisku, nafasnya sudah tersengal. Mungkin tidak lama lagi mbak Juminten mencapai klimaks. “Buuuk..ibuuuk..di manaaa…rini pengen pipis..” Tiba2 suara anaknya terdengar nyaring di depan pintu kamar. Kami yang tengah melambung terkesiap kaget dan melepas pelukan.

Sekejap saja kami telah berdiri, saling bertatapan dalam kebingungan. “Buuk…ibuuuk..”Lanjut bocah itu. Damn it..aku menyumpah dalam hati. “Iya sebentar naaaak.. pipis aja di dapur.. ada kamar mandi di situ.. ibu lagi beresin kamar.. sebentar lagi keluar..” Jawab mbak Juminten panik berusaha memungut pakaian nya yang berserakan di kasur. “Iya buk..” Jawab bocah itu. “Nanti baring aja lagi di kamar, ibu nanti nyusul..”Jawabnya sambil berusaha meraih celana dalamnya. Aku menahan tangan nya, “biar aja mbak..tanggung sebentar lagi..” Ujarku. “Jangan..nanti dia curiga..” Jawabnya menepis tanganku. “Nggak..sebentar lagi..tenang aja..”Seruku. “Jangan Den..” Jawabnya, tapi kalimat itu terpotong.

POKER ONLINE UANG ASLI


Aku menarik tubuhnya, nafsuku sudah memuncak. Aku mendorong tubuh telanjangnya menghadap meja kecil di hadapan kami. Dengan sekali kibasan seluruh benda2 kecil di atasnya berlompatan jatuh ke lantai dengan suara yg berisik. “Den..nanti den…sabar..” Jawabnya kebingungan. Aku tidak memperdulikan ucapanya. Tubuhnya ku dorong merapat ke pinggir meja, kedua kakinya aku paksa untuk melebar, pantatnya aku tarik ke belakang. Posisi mbak Juminten sudah menungging di depanku, belahan pantat itu mempertontonkan lubang anusnya.

Aku menjadi kian brutal, pantat besar dan bahenol itu ku angkat, bagian vagina dan rambut2 halus itu terpampang didepan selangkanganku. Penisku langsung mendekat, langsung menghujam masuk. Pemandangan dibawaku membuatku makin bernafsu. Batang penis itu perlahan menghilang diantara bongkahan pantatnya. O gosh..nikmat sekali, aku mendesis2 menahan geli. Segera saja tubuhku menyodok2 dengan kuat. Tubuh mbak Juminten maju mundur terpapar seranganku. Sebentar saja dia kembali merintih. Permainan kami berlangsung cepat, kekagetan tadi itu menambah selera, bunyi gesekan kemaluan kami mengiringi.

Mbak Juminten memutar2 pinggulnya berusaha segera meraih akhir perjuangan. Penisku pun sudah seperti ingin meledak. Tubuhku semakin kuat menekannya kedepan, mbak Juminten gemulai memutar pantatnya kesana kemari, makin liar dan binal dan akhirnya dia meraih klimaks. “Uhhhh…uhhh… dennn….aduuuhh..uuhh..huhhu..huh uuu..uuhh..” Jeritnya sambil terisak. Kedua pahanya mengejang kaku, kepalanya hingga terbaring dipermukaan meja sambil terus merintih tiada henti. Cairan hangat kewanitaanya membasahi penisku di dalam. Aku ingin segera merasakan hal yang sama, sodokanku makin cepat melabraknya.

Beberapa kali ayunan akhirnya pantatku berhenti bergerak bersiap meregang, tanganku kuat mencengkram pinggulnya. “Cabut den..cabut…jangan didalem..” Serunya panik. Aku masih sempat menarik penisku keluar tepat ketika spermaku datang menerjang. “Ahhhhh….mbakkk..oooh…shhh..ahhh…” Jerit ku ketika sperma itu menyemprot panas tepat diatas bongkahan pantat bahenol mbak Juminten. Sebagian mendarat di dalam belahan pantatnya, mengalir turun menelusuri permukaan anusnya. Jari tangan mbak Juminten menyelusup dibagian situ, menahan aliran sperma itu mendekati vaginanya dan menyekanya dengan cepat. Kami terkesima dengan nafas tersengal. Nikmat masih menjalari benak kami dalam bisu.

DOMINO ONLINE UANG ASLI


Akhirnya permainan ini usai. Aku terduduk lemas di pinggir ranjang menatap mbak Juminten yang masih berdiri dari belakang, badan nya limbung memegang pinggiran meja. Cairan sperma itu berkilauan pada bagian pantatnya. Juga terlihat cairan putih kental dari dalam vaginanya yang tertahan bulu lebat kemaluan mbak Juminten. Hujan telah reda ketika kami duduk di ruang tamu. Bocah kecil itu tengah serius menonton tivi di belakang kami. Dia tidak menyadari bahwa ibunya baru saja telah bertarung hebat di kamar bersamaku.

Mata kami yang hanya berbicara saat itu, apa yang sudah terjadi tadi membungkam kami tenggelam dalam pikiran masing2. Semenjak hari itu hubungan kami berada dalam suasana yang baru. Usaha katering yang kujanjikan berjalan sukes, taraf hidup mbak Juminten meningkat lebih baik. Hingga hari ini mbak Juminten masih menemani gairah mudaku yang tak kenal batas. Ada terbersit dalam hati untuk menikahinya suatu hari nanti, biarlah waktu yang menentukan akhirnya. Udara dingin perkebunan teh ini membuat kami terus larut dalam kebersamaan kami bertiga
Ngentot Dengan Pembantuku Ketika Anaknya Sedang Nonton TV Ngentot Dengan Pembantuku Ketika Anaknya Sedang Nonton TV Reviewed by risca suanti on 06.08 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.